Hobi Jadi Bisnis
Jangan remehkan hobi. Banyak pebisnis
sukses mengawali usahanya dari hobi yang kelihatan tidak penting. Hobi sendiri
bisa dibilang kegemaran yang disukai dan dilakukan berulang kali. Menurut Mike
Rini Sutikno, seorang perencana keuangan dari PT Mitra Rencana Edukasi (MRE)
dan pendiri komunitas Dare To Dream Indonesia (D2DI), untuk memulai bisnis
harus dimulai dengan passion atau hasrat. Menurutnya, tanpa modal besar tapi
memiliki passionbisa mengembangkan bisnis menjadi besar.
"Kunci bisnis itu hanyalah
disiplin dan konsisten serta fokus," kata Mike dalam seminar "Hobby
Jadi Bisnis" yang dilaksanakan D2DI dan komunitas Mompreneur, di Gedung
Sarinah, Jakarta Ahad, 24 Maret 2013. "Setelah itu baru
dikomersilkan," lanjutnya.
Menurut Mike, dalam tiga tahun ke
depan, seorang pebisnis mulai belajar dan menganalisa usaha yang dilakukannya
menguntungkan atau tidak dengan cara membuat proyeksi keuangan. "Learning
from the mistakes. Dalam tiga tahun itu jangan berharap mendapatkan untung gede
dulu," kata Mike.
Memulai bisnis dari hobi, kata Mike,
harus ditunjang dengan beberapa langkah awal seperti happy (bahagia), uang,
aktualisasi diri dan community (masyarakat). "Jangan pernah meremehkan
kata bahagia dalam bisnis. Penulis menceritakan ALIA FATHIYAH, Anda harus
merasa bahagia dengan bisnis Anda jika menginginkan usaha itu sukses" kata
Mike.
Dengan bahagia, melakukan bisnis yang
dirintis bisa dilihat oleh pelanggan, sehingga bisa mendapatkan pendapatan
lebih banyak. "Berbisnis itu fokus dan yakin. Kita juga harus mempunyai
mimpi," katanya.
Sedangkan modal, menurutnya, memang
diperlukan dalam memulai bisnis tapi bukan hal yang utama. "Bisnis bukan
dimulai, tapi bagaimana Anda bertahan. Harus ada visi yang merupakan sebuah
solusi tidak hanya mendapatkan keuntungan," kata Mike yang menyarankan
lebih baik terpisah membuat rekening bisnis dan pribadi.
Sedangkan untuk community atas
masyarakat, kata Mike, berbisnis itu harus diperhitungkan dampak sosial bagi
masyarakat sekelilingnya. "Misalnya ada yang berjualan makanan, seperti
nugget. Apa yang membedakan dengan nugget lain, apakah lebih sehat, bergizi,
tidak menggunakan zat kimia atau zat pengawet. Itu harus dijelaskan supaya
pelanggan mengetahui dan menjadi andalan Anda," tutur Mike.
0 komentar:
Posting Komentar