ORGANISASI
BISNIS
ABSTRAK
Hafid Gozali, 2013
Organisasi Bisnis. Makalah. Jurusan Akuntansi. Program Studi
Pengantar Bisnis. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma.
Makalah
berjudul “Organisasi Bisnis” ini membahas keseluruhan bentuk-bentuk organisasi.
Dibuatnya makalah ini, dilatar belakangi karena masih banyak masyarakat umum
yang belum mengetahui apa saja bentuk-bentuk organisasi bisnis dan bagaimana
cara bila ingin mendirikan suatu usaha bisnis.
Metode makalah ini
adalah untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk organisasi bisnis dan
menjelaskan bentuk-bentuk organisasi bisnis dimulai dari pengertiannya, cara
mendirikan, pasal yang telah mengatur bentuk organisasi bisnis, kelemahan dan
kelebihan organisasi bisnis tersebut.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam
menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari bagaimana mereka mengelola/mengatur
segala aspek yang terdapat dalam bisnis
tersebut. Struktur organisasi bisnis, penerapan prinsip organisasi serta bagaimana
perilaku pebisnis dalam menjalankan bisnis mereka sangatlah menentukan jalannya
bisnis yang mereka tempuh.
Suatu struktur menurut bisnis modern harus
menempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal.
Struktur organisasi merupakan suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian
menurut pola yang menghendaki adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan
hubungan yang serasi.
Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu
menerapkan dan mengkombinasikan seluruh aspek tersebut, maka bukanlah hal yang
mustahil jika usaha mereka akan berhasil. Masalah yang sering dihadapi oleh
pengusaha bisnis pada masa globalisasi
ini adalah kurangnya kemampuan mereka dalam mengorganisir perusahaan untuk
go-global.
1.2. Maksud dan Tujuan Penulisan Makalah
Maksud
dan tujuan penulis menyusun makalah ini adalah untuk menjelaskan bagaimana
perusahaan mengelola dan mengatur sumberdaya mereka. Sarana untuk mengelola dan
mengatur sumberdaya tersebut adalah dengan menggunakan struktur organisasi.
Jika perusaahan tersebut sudah memiliki struktur organisasinya, maka alur
pertanggungjawaban dapat dengan jelas dilaksanakan.
LANDASAN
TEORI
Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses maka perlu
diorganisasikan. Dalam mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus memperhatikan
unsur-unsur bisnis yang ada. Unsur bisnis yang perlu mendapat perhatian
pengusaha yaitu lingkungan bisnis. Lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada
efisiensi dari operasional perusahaan dan kemampuannya untuk memperoleh
keuntungan, Untuk itu setiap pemilik dan pemimpin usaha harus dapat memahami keadaan
lingkungannya dan dampak lingkungan tersebut terhadap usahanya.
Begitu pula dengan organisasi bisnis, suatu bisnis
akan menjadi jelas apabila terstruktur. Maka dari itu bentuk-bentuk organisasi
bisnis perlu kita ketahui dan kita pelajari.
Ahli manajemen merumuskan prinsip-prinsip untuk
mencapai organisasi yang baik:
•
Prinsip hirarkhi adalah filsafat yang mengharuskan adanya rangkaian
pimpinan yang jelas dari posisi paling tinggi ke posisi paling rendah dalam
sebuah perusahaan.
•
Prinsip kesatuan komando adalah filsafat bahwa tiap orang di perusahaan
harus melaporkan hanya kepada satu pengawas. Ini menjamin bahwa tiap perintah
dapat dimengerti dan tidak terjadi pertentangan perintah dari dua atau lebih
pengawas.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Struktur Organsasi
Struktur
organisasi adalah gambaran struktur yang mengindikasikan gelar dari tiap posisi
kepemimpinan dan dihubungkan dengan garis yang menunjukkan kepada siapa
bertanggung jawab, dan siapa yang memimpin perintah dalam tiap departemen.
Rantai
pimpinan atau rantai kekuasaan adalah garis dimana wewenang dari presiden untuk
pekerja di posisi terbawah pada grafik organisasi. Selanjutnya, arus tanggung
jawab dari bawah ke atas adalah sama, yaitu pekerja bertanggung jawab kepada
presiden.
2.1.1
Prinsip-prinsip Organisasi
Ahli
manajemen merumuskan prinsip-prinsip untuk mencapai organisasi yang baik:
• Prinsip hirarkhi adalah filsafat yang
mengharuskan adanya rangkaian pimpinan yang jelas dari posisi paling tinggi ke
posisi paling rendah dalam sebuah perusahaan.
• Prinsip kesatuan komando adalah
filsafat bahwa tiap orang di perusahaan harus melaporkan hanya kepada satu
pengawas. Ini menjamin bahwa tiap perintah dapat dimengerti dan tidak terjadi
pertentangan perintah dari dua atau lebih pengawas.
2.2 Otoritas di dalam Organisasi
Otoritas
adalah hak untuk mulai bertindak, hak untuk membuat keputusan, hak untuk melangsungkan
pekerjaan dari orang lain, dan hak untuk memberi pesanan/perintah.
2.2.1 Delegasi
Delegasi
adalah proses memberi hak seseorang untuk menyelesaikan satu tugas yang
ditugaskan. Tanggung jawab adalah
kewajiban seorang bawahan untuk melaksanakan satu tugas yang ditugaskan. Di dalam
mendelegasikan suatu tugas, superior menugaskan suatu tanggung jawab kepada
bawahan, dan bawahan menerima tanggung jawab itu. Tanggung-jawab adalah filsafat tentang para bawahan yang dapat
dikenakan kepemilikannya karena melaksanakan tugas mereka dan melaporkan
hasil-hasil itu kepada para bos mereka.
2.2.2 Perbedaan Desentralisasi dan Pemusatan
*) Desentralisasi
adalah mendelegasikan para bawahan(subordinat) otoritas untuk keputusan-keputusan
selagi memelihara kendali di atas hal-hal pelebaran perusahaan.
*) Pemusatan
adalah konsentrasi dari banyaknya otoritas pengambilan keputusan dalam
kekuasaan beberapa orang yang ada di puncak
perusahaan.
Pengambilan keputusan di dalam organisasi yang dipusatkan disebar sepanjang
perusahaan.
2.2.3 Otoritas garis dan staf di dalam
organisasi-organisasi
- otoritas garis
- otoritas staf
Otoritas
garis adalah otoritas untuk mengeluarkan order/pesanan kepada para bawahan
sepanjang rantai kewenangan/perintah.
Otoritas
staf adalah otoritas yang hanya membantu dan menasehati manajer garis.
2.2.4 Organisasi garis
Organisasi
garis adalah suatu organisasi di mana masing-masing manajer secara langsung
bertanggung jawab untuk suatu aktivitas yang penting yang diperlukan untuk
memenuhi sasaran organisasi itu. Yang termasuk perusahaan pabrik ini
adalah produksi, penjualan, dan sasaran
keuangan.
2.2.5 Organisasi garis dan staf adalah organisasi yang mempunyai departemen garis dan staf. Sebagai
suatu pertumbuhan perusahaan, hal ini sering kali lebih masuk masuk akal untuk
menugaskan para manajer staf untuk aktivitas perorangan dibanding untuk membuat
garis manajer kepada pekerjaan masing-masing. Masalah yang timbul dengan
menetapkan para manajer staf terpisah seperti personil adalah munculnya
konflik-konflik yang tersirat antara garis dan staf para manajer.
2.3 Departementalisasi
Departementalisasi
adalah proses dimana suatu aktivitas perusahaan dikelompokkan bersama-sama dan ditugaskan
kepada para manajer.
2.3.1 Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi
Fungsional adalah menggolongkan aktivitas di sekitar fungsi penting atau
proses-proses dasar. Fungsi itu akan termasuk produksi, pemasaran, dan
keuangan. Proses-proses itu akan termasuk penyepuhan dan mengelas. Sebagai
contoh: menggunakan departemen produksi yang sama untuk membuat sepuluh produk
yang berbeda dapat menjadi hal yang sangat membingungkan.
2.3.2 Departmentalsasi produk
Departmentalsasi
produk adalah menggolongkan aktivitas di sekitar produk-produk atau garis
produk. Suatu perusahaan pabrik susu akan menyiapkan departemen-departemen
terpisah untuk susu, cheese,yoghurt, dan eskrim.
2.3.3 Departementalisasi pelanggan
Departementalisasi
pelanggan adalah menggolongkan aktivitas di sekitar kebutuhan dari
pelanggan-pelanggan yang tertentu. Sebagai contoh: konsumen-konsumen,
pelanggan-pelanggan atmosphere, dan pelanggan-pelanggan yang industri lain.
2.3.4 Departementalisasi wilayah
Departementalisasi
wilayah adalah menggolongkan aktivitas di sekitar bidang-bidang ilmu kebumian
dimana perusahaan melakukan bisnis.
2.3.5 Departementalisasi acuan/matriks
Departementalisasi
acuan/matriks adalah menggolongkan aktivitas di sekitar suatu himpunan yang
fungsional dari departemen-departemen tetapi dengan spesialis dari
masing-masing departemen bekerja sama di proyek-proyek yang spesifik.
2.4 Pencocokan organisasi terhadap situasi
Teori
organisasi adalah bagian dari pengetahuan terkait dengan pemahaman, penjelasan
dan peramalan sebaik apa struktur suatu organisasi untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Dewasa ini banyak pekerjaan
di dalam teori organisasi ditujukan untuk menjelaskan bagaimana caranya sesuai
dengan struktur organisasi kepada sifat alami tujuan perusahaan itu.
Ahli-ahli
manajemen mengetahui bahwa struktur organisasi yang berbeda adalah sesuai
dengan tugas-tugas yang berbeda.
2.4.1 Birokrasi
Kebanyakan
orang melihat birokrasi, mereka berpikir tentang birokrat-birokrat dan
pegunungan yang enggan membantu dari birokrasi. Tapi itu tidak mempunyai arti
yang bermakna.
Gagasan
untuk suatu birokrasi pertama diusulkan oleh Ahli Filsafat Jerman yaitu Max
Weber pada awal 1990. Selama periode ini tidak ada teori-teori atau buku yang
menjelaskan bahwa bagaimana caranya mengorganisir dan mengatur perusahaan.
Weber mengusulkan birokrasi sebagai suatu solusi kepada hampir semua kekurangan
pengaturan yang berlaku pada waktu itu. Proposal weber mewakili suatu kemajuan
pesat di dalam lingkungan ahli manajemen. Birokrasi adalah suatu pendekatan
atau sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pemerintah, suatu bagian kerja
yang dijalankan departemen-departemen, suatu sistim menurut aturan-aturan,
hak-hak dan tugas-tugas dari semua karyawan, dan suatu sistim dari
prosedur-prosedur dalam hubungan dengan keputusan-keputusan yang rutin.
2.4.2 Adokrasi
Jika anda
memandu di sekitar bidang yang dikenal sebagai Silicon Valley di California,
anda akan menemukan ratusan perusahaan bahwa kelihatannya kacau. Banyak di
antara mereka adalah perusahaan komputer atau elektronika.
Perusahaan
ini wajib memproduksi barang baru secara terus menerus. Mereka seperti itu karena
menjalankan dengan cara yang berbeda dari perusahaan yang
berbeda
rutinitas, kondisi-kondisi yang stabil. Ahli-ahli sudah menyebutkan ini
organisasi-organisasi yang baru adhocracy.
Adhocracy adalah satu organisasi di mana ada sedikit; beberapa pekerjaan
yang khusus dan kesetiaan yang diperlukan kecil kepada rantai dari perintah.
Struktur organisasi biasanya dihindarkan. Pengambilan keputusan
didesentralisasi. Di dalam perusahaan ini ada biasanya satu set
kepercayaan-kepercayaan yang umum dan dari tujuan yang umum yaitu "kultur". Kultur ini membantu
memegang rekor karyawan bersama-sama dan bantuan-bantuan memastikan bahwa
pekerjaan dari perusahaan itu dilaksanakan secara efektif.
2.4.3 Pendekatan bagi Ketidaktentuan
pengorganisasian
Kita
dapat lihat, struktur organisasi yang berbeda adalah sesuai dengan tugas-tugas
yang berbeda. Para manajer harus mengambil
keputusan dan tergantung pada pendekatan pengorganisasian. Sependapat ekstremum
adalah organisasi-organisasi untuk melaksanakan tugas-tugas yang dapat
diprediksi, rutin, seperti perakitan atau pembukuan yang auto. Efisiensi
ditekankan, dan organisasi-organisasi sukses bersifat birokratis. Mereka
menekan kesetiaan kepada aturan-aturan dan rantai dari perintah.
Di
ekstremum yang lain adalah perusahaan seperti laboratorium-laboratorium riset
dan pabrikan-pabrikan elektronika teknologi tinggi, yang secara umum menghadapi
teknologi cepat berubah. Di dalam kreativitas perusahaan ini dan aktivitas
bersifat usahawan ditekankan. Perusahaan itu secara umum diorganisir lebih
merupakan adhocracies. Mereka tidak memaksa karyawan untuk salah berpegang
kepada; berpantang dengan aturan-aturan atau untuk melekat lekat kepada rantai
dari perintah. Satu pekerjaan karyawan dapat berubah sehari-hari, dan
departemen-departemen dibangun lebih di sekitar proyek-proyek atau regu-regu
dibanding di sekitar keahlian khusus fungsional.
2.4.4 Mengorganisir Kekacauan
Ahli manajemen
Tom Peters, di dalam bukunya Thriving on Chaos, menyarankan bagaimana para
manajer dapat membuat organisasi-organisasi mereka lebih fleksibel.
*)
Pertama, mereka harus menyederhanakan struktur organisasi mereka.
*) Kedua,
para manajer harus pula "hapuskan aturan-aturan birokratis" hal
tersebut diutarakan Peters. Ia
menyarankan agar mengurangi semua kebijakan manual dari 50 sampai 75 persen per
tahun. Sebagai contoh, Perusahaan perlu juga "kesankan memo-memo!"
dan perlu tanya, "Apakah Anda benar-benar memerlukan manual kebijakan
itu?"
2.4.5 Etika tentang pengorganisasian ulang
Downsizing adalah mengurangi biaya-biaya dengan pemecatan
karyawan dan menugaskan kembali tugas-tugas mereka kepada karyawan yang
tinggal. Downsizing hampir selalu
memiliki arti pengorganisasian ulang. Sebagai contoh, ketika AT&T downsized, mereka mengeliminasi banyak
lapisan dari para manajer pertengahan. Hal ini berarti mereduksi struktur
organisasi. Downsizing dan
pengorganisasian ulang menaikkan satu isu yang penting. Pada suatu pihak,
perusahaan bersifat bertanggung jawab kepada pemilik-pemilik mereka (pemegang
saham) untuk menyimpan dan
memelihara
biaya-biaya yang menurun/jatuh yang merupakan satu-satunya jalan mereka agar dapat
bersaing. Sebaliknya, itu bukanlah etis untuk memecat/membubarkan ribuan
karyawan.
2.5 Bagaimana perusahaan global mengorganisir
Dua ahli
manajemen menemukan bahwa kebanyakan perusahaan global mengorganisir dengan tiga
cara :
- secara multinasional
- secara internasional
- secara serentak.
Masing-masing
mempunyai kekuatan dan kelemahan-kelemahan. Struktur multinasional adalah suatu
struktur organisasi di mana perusahaan menyiapkan anak perusahaan asing yang
pada dasarnya miniatur, replika yang mandiri dari “induk” perusahaan. Setiap
perusahaan miniatur pada setiap negeri diberi banyak otonomi untuk menyesuaikan
diri dengan kondisi-kondisi bisnis lokal.
2.5.1 Struktur internasional adalah struktur organisasi di mana “anak” perusahaan asing perusahaan
itu bukanlah suatu otonomi yang sama atau sebagai perusahaan yang mencukupi
diri mereka dengan stuktur yang multinasional. Keuntungan utama adalah perusahaan
“induk” memelihara kendali semakin dekat dari cabang-cabang.
Struktur
global adalah struktur organisasi di mana perusahaan dipusatkan dan “anak”
perusahaan asing lekat dikendalikan dari kantor pusat. Sony adalah satu
perusahaan dengan suatu struktur yang global. Sony dipusatkan dengan kendali
yang kuat dari markas besar di Jepang. Sony
mendapatkan laba yang sangat besar dengan menghasilkan barang-barang seperti Walkman karena perencanaan produksi yang matang. Sony tidak mengadaptasikan
produk-produknya kepada kebutuhan-kebutuhan lokal seperti pabrik mobil. Setiap
orang dunia sepertinya menghendaki Walkman
dalam bentuk yang sama.
2.5.2 Struktur Transnasional yang akan datang
Perusahaan
internasional memerlukan struktur organisasi yang dapat melakukan segalanya
serempak: menemukan kebutuhan-kebutuhan lokal, mempercepat menyebarnya inovasi,
dan menyadap ekonomi dari skala. Struktur yang internasional akan
transnasional. Struktur transnasional
adalah struktur organisasi yang terlihat banyak seperti struktur
acuan/matriks secara tertulis tetapi mendorong karyawan di seluruh dunia untuk
berbagi suatu visi dari apa yang perusahaan mereka wakilkan.
2.6 Organisasi Formal dan Informal
Organisasi
formal adalah organisasi yang dapat terlihat dalam gambar struktur organisasi. Organisasi
Informal adalah kontak-kontak yang informal, komunikasi-komunikasi, dan cara
meningkatkan perkembangan karyawan.
2.6.1 Komunikasi di dalam
Organisasi-organisasi
Komunikasi
adalah proses mempengaruhi perilaku orang lain dengan gagasan-gagasan
pembagian, informasi, atau perasaan dengan mereka. Di adhocracies ada lebih banyak penekanan di penyaluran langsung
lisan, dan komunikasi-komunikasi
yang
informal. Semua organisasi adalah jaringan komunikasi. Menulis memo-memo,
laporan-laporan, prosedur-prosedur, dan komunikasi-komunikasi lisan mengalir
sepanjang perusahaan. Di dalam organisasi-organisasi yang birokratis, komunikasi-komunikasi
cenderung ditulis dan sangat disusun.
Struktur
organisasi perusahaan itu diduga untuk membatasi kebanyakan komunikasi kepada
saluran-saluran formal tertentu. Hal ini bekerja dengan cukup baik ketika
tanggapan-tanggapan yang cepat tidak diperlukan. Komunikasi informal adalah
komunikasi yang tidak mengikuti bagan organisasi formal. Itu adalah hal yang
terutama saat suatu perusahaan harus membuat suatu keputusan yang cepat. Di
suatu studi dari perusahaan yang inovatif, dua ahli menemukan bahwa perusahaan
menggunakan beberapa teknik-teknik untuk mendorong komunikasi yang informal.
Teknik-teknik mencakup nama untuk semua karyawan, kantor terbuka (tanpa dinding
jangkung), dan meja-meja besar di dalam ruang makan dimaksudkan untuk mendorong
karyawan dari departemen-departemen yang berbeda untuk makan dan bersosialisasi
bersama-sama.
Mensurvei
sikap(perilaku) merupakan
survei-survei yang digunakan sebagai informasi dari karyawan mengenai hal-hal
seperti sikap-sikap mereka terhadap jam pekerjaan dan gaya-gaya penyelia. Kebijakan
pintu terbuka adalah suatu kebijakan mengizinkan karyawan untuk merasa tidak
canggung ke kantor bos untuk berbicara dengannya.
Politik
kantor dapat mempengaruhi komunikasi. Politik kantor merupakan cara yang sulit
dipisahkan untuk mendapatkan simpati, mempercepat kariernya, dan memperoleh
kuasa. Karyawan sering kali bersekongkol menentang rantai yang formal dari
perintah. Sebagai contoh, suatu order manajer tidak sampai dipatuhi karena
"politikus-politikus" di antara karyawan berkomplot untuk menentangnya
dengan harapan akan membuang manajer.
2.6.2 Desas desus dan slentingan
Operasi organisasi
informal sering kali disertai oleh desas desus/slentingan. slentingan adalah
seluruh jaringan dari kontak-kontak yang informal di suatu perusahaan. Desas
desus/slentingan muncul karena sedikitnya tiga alasan: ketiadaan informasi,
kegelisahan; rasa tidak aman, dan konflik-konflik secara emosional. Cara
terbaik untuk membuktikan suatu desas-desus adalah salah atau untuk menyangkal
desas-desus tersebut adalah memberitahukan kebenarannya sesegera mungkin.
Karena, semakin banyak desas-desus/slentingan itu diulangi, semakin banyak yang
akan dipercaya dan disimpangkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan tentang Organisasi Bisnis secara keseluruhan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Keberhasilan
suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari
bagaimana mereka menjalankan struktur organisasi perusahaan tersebut.
2. Untuk
mencapai organisasi yang baik, para ahli manajemen merumuskan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
*) Prinsip hirarkhi adalah filsafat yang
mengharuskan adanya rangkaian pimpinan yang jelas dari posisi paling tinggi ke
posisi paling rendah dalam sebuah perusahaan.
*) Prinsip kesatuan komando
adalah filsafat bahwa tiap orang di perusahaan harus melaporkan hanya kepada
satu pengawas. Ini menjamin bahwa tiap perintah dapat dimengerti dan tidak
terjadi pertentangan perintah dari dua atau lebih pengawas.
3. Otoritas adalah
hak untuk mulai bertindak, hak untuk membuat keputusan, hak untuk melangsungkan pekerjaan dari orang
lain, dan hak untuk memberi pesanan/perintah.
4.
Departementalisasi terbagi menjadi: fungsional, produk, konsumen, wilayah, dan
acuan/matriks.
5.
Pencocokan organisasi terhadap situasi menunjukkan bahwa struktur organisasi
yang berbeda adalah sesuai dengan tugas-tugas yang berbeda pula.
6.
Komunikasi di dalam organisasi-organisasi sangatlah penting karena mempengaruhi
perilaku orang lain dengan gagasan-gagasan pembagian, informasi, atau perasaan
dengan mereka.
7.
Cara terbaik untuk meyelesaikan desas-desus atau selintingan adalah dengan
memberitahukan kebenarannya sesegera mungkin agar tidak terlalu meyebar dan
semakin memperburuk keadaan.
B. Saran
Pembaca yang terhormat, dengan segenap kelmahan
selaku insane yang tak berdaya, saya sadar akan kelemahan kami, tugas yang
dihapan pembaca belumlah mencapai kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran dari pembaca guna saya
berbuat yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
William
Schoell F, Garry Dessler, John A.Reinecke, (1993). Introduction to
Business, Allyn and Bacon, Boston .
Buchari, Alma ,
(1998). Pengantar Bisnis, Alfabeta, Bandung .
0 komentar:
Posting Komentar